tim lare angon

tim lare angon
koleksi ular

Selasa, 23 November 2010

PERDARAHAN

Perdarahan

A.     Pengertian

Pada korban kecelakaan sering dijumpai penderita mengalami perdarahan dan lukaluka.
• Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau rusak
Perdarahan merupakan peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah akibat kerusakan  (robekan) pembuluh darah
• Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan tubuh akibat kekerasan dari luar


B.     Macam – Macam Perdarahan
I.              Perdarahan Luar
Perdarahan keluar adalah perdarahan yang kelihatan mengalir keluar dari luka dari permukaan kulit
Perdarahan disebabkan karena pecahnya pembuluh darah. Apabila darah keluar dari tubuh maka terjadi perdarahan luar, biasanya disertai dengan adanya luka.
Perdarahan luar dapat terjadi pada kapiler, vena ataupun arteri.

Dari sifat-sifat darah yang keluar dapat kita bedakan sumber perdarahan sebagai berikut:


1.     Tindakan P3K pada perdarahan Arterial

Pembalut Tekan.     : Letakkan kain kasa steril atau kain bersih diatas luka, lalu tempat luka ditekan sampai perdarahan berhenti. Bila kasa basah boleh diganti lagi dengan yang baru. Seelanjutnya lakukan balutan yang ketat diatas kasa tadi dan bawa ke fasilitas kesehatan

Tekanan langsung pada Tempat tertentu.                          : Lakukan tekanan pada tempat dimana pangkal arteri berada (antara luka dengan jantung) diatas tulang atau bagian tubuh yang keras.

Tekanan dengan TORNIQUET (Penasah darah).               : Perdarahan pada kaki dan lengan yang tidak mampu dihentikan dengan cara diatas (terutama pada luka amputasi) dapat dilakukan pemakaian tourniquet. Torniquet adalah balutan dengan menjepit, sehingga aliran darah dibawahnya berhenti samasekali. Pemakaian tourniquet harus hati-hati sekali karena bisa merusak
jaringan diujung luka.

þ     Cara pemasangan dan penggunaan Torniquet:
- Alasi tempat yang akan dipasang tourniquet dengan kasa agar kulit tidak lecet
- Pasang tourniquet antara luka dengan jantung, dengan cara menyimpul mati kain pengikat diatas  luka.
- Kencangkan balutan dengan tongkat pemutar sampai perdarahan berhenti
- Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan cara memutar tongkat kearah berlawanan
- Tunggu ½ - 1 menit. Kalau dalam satu menit darah tidak mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar. Kalau terjadi lagi perdarahan,segera tourniquet dikencangkan kembali

þ     Beberapa hal yang perlu di ingat dan dikerjakan dalam penggunakan tourniquet:
- Catat jam pemasangan tourniquet
- Mulut luka jangan ditutupi dengan kain/ selimut
- Catatan waktu pemasangan dan pelonggaran dikirimkan
Menjepit pembuluh darah dengan haemostat (klem arteri).

Menghentikan perdarahan dengan klem arteri disarankan bila pembuluh darah yang putus terlihat dan terjankau oleh alat, dan harus hati-hati jangan sampai merusak jaringan yang tidak perlu atau syaraf yang bisa merugikan penderita.

Menghentikan perdarahan dengan menekan pada tempat tertentu
II. Perdarahan Dalam
Perdarahan dalam adalah perdarahan yang bersumber dari luka/ kerusakan dari pembuluh darah yang terletak di dalam tubuh (misanya perdarahan dalam perut, rongga dada, rongga perut, kepala dan lainnya. Perdarahan tidak kelihatan keluar, sehingga tidak dapat ditaksir volume darah yang sudah terkuras. Tanda perdarahan juga tidak begitu jelas, kecuali perdarahan pada rongga kepala (darah keluar dari hidung, telinga dan mulut).
Penyebab 
- Pukulan keras, terbentur hebat 
- Luka tusuk 
- Luka tembak 
- Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit 
- Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah.

Gejala 
Tergantung jenis pembuluh darah yang terkena, tetapi pada tiap  perdarahan dalam terjadi gangguan umum (shock/ pingsan)

Macam Perdarahan dalam :
a.      Perdarahan Dalam Rongga Kepala
Karena pecahnya pembuluh darah akibat benturan, hipertensi 
- Gejala – gejala sama dengan gegar otak berat 
- P3K sama dengan gegar otak berat, segera bawa ke RS

b.      Perdarahan Dalam Rongga Perut 
Karena pecahnya hati/ limpa/ ginjal akibat trauma 
Gejala 
- Riwayat trauma pada bagian perut/ pinggang 
- Tampak kesakitan pada bagian perut 
- Banyak keringat dingin, pucat 
- Suhu badan naik 
- Kesadaran menurun sampai pingsan/ koma 
- Perut tegang seperti papan


C.     Pertolongan pada Perdarahan
1.Jenis Penanganan cidera dimulai lewat tingkatan cedera berdasarkan adanya pendarahan lokal.
*              Akut (0-24 jam)
Kejadian cedera antara saat kejadian sampai proses pendarahan berhenti, biasanya 24 jam, pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode ini.
Penanganan pada perdarahan yang hebat
Beberapa hal yang perlu di kerjakan bagi si penolong, yaitu :
1. Angkatlah atau tinggikan posisi yang lika dari jantung
    Apabila luka atau perdarahan dapat di angkat lebih tinggi dari jantung segera dilakukan, kalau tidak bisa lakukanlah tahap- tahap berikut:
Contoh cidera pada tangan:
a. Penekanan luka (tour niquet)
    Tekan pada luka yang mengeluarkan darah dengan kain yang halus, tebal dan empuk
b. Membalut
Setelah ditekan dengan kain, lakukanlah pembalutan agar perdarahan dapat segera berhenti, dan luka tidak sampai terinfeksi. Oleh sebab itu pembalut, gunting harus yang steril dan lukanya terlebih dahulu di bersihkan dengan alkohol 70%
c.   Jangan mengganggu bekuan darah yang terdapat pada luka- luka dimaksudkan supaya luka segera menutup dan tidak terluka kembali

*            Sub-akut (24-48 jam)
Masa akut telah berakhir, pendarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah lagi. Bila pertolongan tidak benar dapat kembali ketingka akut, berdarah lagi.

*            Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Perdarahan telah berhenti, kecil kemungkinan kembali ketingkat akut, penyembuhan telah dimulai. Dengan perolongan yang baik masa ini dapat mempersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus meminta pertolongan dokter.

 2. Penanganan Rehabilitasi Medik
     Upaya rehabilitasi medik yang sering digunakan adalah :
·        Pelayanan spesialistik rehabilitasi medik
·        Pelayanan fisioterapi
·        Pelayanan alat bantu (ortesa )
·        Pelayanan pengganti tubuh ( protesa )

v        Penanganan rehabilitasi medik pada olahraga cedera akut
·        Terjadi dalam waktu 0-24 jam.
·        Penanganan paling penting yaitu pertama evaluasi awal tentang keadaan umum penderita,untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya,jika ada tindakan yang pertama harus dilakukan adalah penyelamatan jiwa,jika hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan maka kita lakukan RICE,yaitu :
R – rest                      : Diistirahatkan, adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial, penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
I – Ice                       : Terapi dingan, gunanya mengurangi perdarahan, dan meredakan rasa nyeri.
C – Compresion      :  Penakanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan perdarahan lebih lanjut.
E – Elevation           : Peninggian daerah cedera gunanya untuk mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan), dan rasa nyeri.
v       Penanganan rehabilitasi pada cidera olahraga lanjut
Pemberian modalitas terapi fisik
1)      Terapi fisik dingin,caranya :
i. Kompres dingin ,teknik : masukkan es ke dalam kantong yang tidak tembus air pada bagian yang cidera waktunya 20-30 menit interval 10 menit
ii. Masase es, teknik : menggosok nggosokkan es yang telah dibungkus,waktunya 5-7 menit,interval 10 menit
iii. Pencelupan atau Peredaman ,teknik : masukkan tubuh atau bagian tubuh ke dalam air dingin yang dicampur es lamanya waktu 10 -20 menit
iv. Semprot Dingin ,teknik : dengan menyemprotakan kloretil atau fluorementhani ke bagian tubuh yang cidera

2)      Terapi fisik panas,caranya :
Tekniknya : kompres dengan kain yang dicelupkan dengan air panas bagian tubuh yang cidera,mandi uap panas juga dapat digunakan untuk mengatasi cidera





Tidak ada komentar:

Posting Komentar