Hilang Kesadaran (Unconcious)
þ Hilang kesadaran dapat terjadi akibat kerusakan otak, kehilangan
darah, kekurangan oksigen, perubahan unsur kimia darah atau overdosis dari obat-obat tertentu.
darah, kekurangan oksigen, perubahan unsur kimia darah atau overdosis dari obat-obat tertentu.
þ Seseorang mengalami kondisi unconscious umumnya saluran udara terhambat oleh lidah yang jatuh ke belakang,
þ Bahaya utama dari hilang kesadaran adalah tersumbatnya saluran napas, oleh sebab itu hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa apakah si korban masih bernapas.
þ Setiap orang terkadang kehilangan keseimbangan yang kadang-kadang disusul dengan terjatuh; bila kejadian ini berulang kali terjadi, atau terjatuh tanpa didahului rasa hilang keseimbangan, keadaan tersebut dapat disebabkan oleh gangguan
neurelogik.
þ Berbagai penyakit atau kelainan neurologik dapat menyebabkan seseorang terjatuh (falls) atau mendadak lemas (drop attacks); bila disertai dengan gangguan kesadaran, mungkin disebabkan oleh sinkop atau serangan (seizures).
Penanganan pada Penderita Hilang Kesadaran (Unconcious)
v Periksa dan pastikan kondisi korban , jika ia tidak bernapas, segera berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut
Caranya,
1. baringkan korban terlentang di permukaan yang datar dan kuat.
2. Topang bagian belakang lehernya (kuduk) untuk menghindari cedera.
3. Untuk membuka jalan udara, kita dapat menggunakan Head Tilt and Chin Lift Method, yakni dengan menekan dahi dan mengangkat dagu,
4. Bersihkan mulut korban dengan jari untuk menyingkirkan penghalang dari pipa udara. tutup kedua lubang hidung korban, ambil napas dalam dalam dan tiuplah kuat-kuat dari mulut Anda ke mulut korban, menuju paru-parunya.
5. Setiap usai meniup, dengarkan udara meninggalkan paru-paru dan perhatikan gerakan dada si korban.
6. Lanjutkan bantuan pernapasan setiap 5 detik sampai datang pertolongan atau sampai korban dapat bernapas kembali.
v Jika pernapasannya telah normal, namun masih tak sadarkan diri, berikutnya Anda dapat mengatur tubuh korban pada posisi pemulihan (recovery position).
v Posisi pemulihan adalah posisi teraman bagi orang yang tak sadar yang memungkinkan dia dapat bernapas bebas dan tidak tersedak sewaktu menghirup udara. Anggota badan mengunci tubuh dalam posisi yang stabil dan enak. Akan tetapi, jangan lakukan posisi ini jika ada kemungkinan ia mendapat cedera tulang belakang, misalnya setelah jatuh dari ketinggian tertentu.
Cara Melalukan Posisi Pemulihan :
1. hal pertama ialah periksa mulut si korban, pastikan tidak ada benda asing atau gigi palsu di dalam mulut
2. selipkan sebelah lengan korban (yang berada di sisi dekat Anda) ke bawah pahanya. Silangkan tangan yang lain di atas dada mengarah ke Anda. Silangkan sebelah kaki ke atas pergelangan kaki yang lain.
3. Lindungi dan topang kepalanya, kemudian balikkan tubuhnya dengan cara menarik pundak dan pinggul sisi seberang ke arah Anda.
4. Atur kembali posisi kepalanya (head tilt chin lift) dengan mulut terbuka.
5. Dengan hati-hati keluarkan tangan dari balik tubuhnya dan tempatkan sejajar tubuh agar dia tetap tertelungkup.
GANGGUAN KESADARAN
Macam Macam Jenis Gangguan Kesadaran
þ Sinkop
§ Penyebab utamanya bersifat kardiogenik atau hipotensi; keduanya menyebabkan iskemi otak, hilangnya kesadaran sehingga terjatuh. Sindrom Stokes-Adams (third degree heart
§ block) yang mendadak ditandai dengan hilangnya kesadaran dan terjatuh tiba-tiba; pada kelainan jantung yang lebih ringan seperti aritmi, dapat didahului oleh rasa melayang/lemas (faintness).
§ Hipotensi selalu menyebabkan rasa ringan (lightheadedness), penglihatan buram, telinga berdenging dan tungkai terasa berat sebelum kesadaran benar-benar hilang.
§ Bila terdapat kecurigaan penyebab kardiak, pasien perlu diteliti lebih lanjut dengan EKG, ekhokardiografi atau Holier monitoring, selain pemeriksaan lãboratorium lain dan juga pengukuran tekanan darah pada posisi duduk dan berbaring.
þ Seizures
§ Serangan jatuh/drop attacks dapat merupakan gejala awal kejang tonik klonik umum, atau merupakan salah satu bentuk spasme infantil. Bila merupakan bagian dan serangan epilepsi, hampir selalu disertai dengan gangguan kesadaran; EEG dapat
§ digunakan untuk membantu diagnosis.
§ Penentuan diagnosis kadang-kadang sulit karena pasien yang pingsan, baik karena hipotensi atau sebab-sebab kardiogenik lain dapat menunjukkan gerakan tonik atau klonik.
§ EEG dapat membantu membedakannya; pada sinkop kardiogenik dapat menunjukkan perlambatan tak teratur dengan amplitudo tinggi diseling dengan grafik mendatar selama periode tak sadar atau konvulsif.
§ Keadaan lain yang perlu diperhatikan ialah kemungkinan breath holding spells pada anak-anak. Long QT syndromes, setelah donasi darah atau neuralgia glossofariingeus semuanya dapat menyebabkan convulsive syncopes.
þ TRANSIENT ISCHEMIC ATTACKS
§ Dapat menyebabkan seseorang tiba-tiba terjatuh tanpa sebab dan tanpa gejala pendahuluan di saat berdiri atau berjalan.
§ Mungkin disertai dengan hilang kesadaran sesaat, dan kekuatan
§ segera pulih kembali.
§ Pemeriksaan neurologik biasanya tidak menemukan kelainan.
§ Keadaan ini dikaitkan dengan gangguan sirkulasi sesaat di daerah posterior (vertebrobasilar) dan atau di daerah arteri serebri anterior.
þ Insufisiensi vertebrobasiler
§ Drop attacks timbul akibat iskemi traktus kortikospinal atau formatio retikularis paramedian.
§ Serangan drop attacks pada keadaan ini jarang berdiri sendiri, sering disertai dengan gejala lain yang lebih umum ditemukan seperti vertigo, diplopi, ataxia. Kadang-kadang dapat merupakan gejala pendahuluan sebelum defisit neurologik yang lebih berat muncul.
þ Insufisiensi daerah a. serebri arterior
§ Menyebabkan gangguan perfusi korteks dan premotorik parasagital yang mengendali kan ekstremitas inferior; terutama bila terdapat anomali yang menyebabkan ke dua a. serebri anterior berasal dari a. carotis interna yang sama - keadaan ini ditemukan pada ± 20% populasi.
þ TUMOR FOSSA POSTERIOR DAN VENTRIKEL III
§ Pasien dapat terserang drop-attacks pada gerak fleksi leher mendadak; gejala ini dapat disebabkan oleh kista koloid ventrikel III, meskipun pada pemeriksaan neurologik semuanya tampak normal.
§ Tumor-tumor lain seperti meningioma parasagital, tumor ini foramen magnum atau hematom subdural biasanya juga menyebabkan gangguan cara berjalan (gait) yang juga dapat merupakan faktor penyebab jatuh.
þ GANGGUAN MOTORIK/SENSORIK TUNGKAI
Parkinson
§ Pasien parkinson sening terjatuh, terutama bila mengalami bradikinesi dan rigiditas; mereka kehilangan stabilitas postural dan mudah terjatuh ke belakang (retropulsi); selain itu juga sering mendadak terjatuh.
§ Keadaan ini terutama ditemukan di kalangan pasien dengan fluktuasi motorik akibat dopamin.
§ Selain akibat postur tubuh yang cenderung condong ke depan, pasien Parkinson juga menderita disfungsi vestibulospinal sehingga sulit menyesuaikan diri pada perubahan posisi tubuh; ditambah dengan bradikinesi dan nigiditas yang mengurangi ketangkasan kecepatan bergerak.
Progressive supranuclear palsy
§ Penyakit ini ditandai dengan gejala Parkinson, nigiditas axial, distonia leher, spastisitas dan oftalmoparesis.
§ Mereka lebih mudah terjatuh daripada pasien Parkinson karena ketidak mampuan melihat ke arah bawah.
Gangguan neuromuskular (miopati, neuropati)
§ Miopati terutama mengenai otot-otot proksimal sehingga memperbesar kecenderungan jatuh.
§ Neuropati kebanyakan bersifat campuran, sehingga selain kelemahan motorik, juga terdapat perlambatan hantaran yang menyebabkan terlambatnya reaksi koreksi postural.
§ Terjatuh dapat merupakan gejala awal polineuropati akut seperti sindrom Guillain-Barre.
Mielopati
§ Pasien-pasien penderita gangguan medulla spinalis rawan terhadap jatuh karena gangguan jaras baik motorik maupun sensorik.
§ Mereka menderita kelemahan , spastisitas, gangguan somatosensorik dan proprioseptif serta gangguan vesti bulospinal yang memperlambat reaksi koreksi postural.
§ Keadaan ini dijumpai pada pasien-pasien sklerosis multipel.
§ terutama pada wanita muda.
Gangguan serebral/serebelar
§ Gagguan serebral seperti akibat neoplasma, infark, perdarahan, trauma ataupun demielinisasi dapat menyebabkan kelemahan. spastisitas, gangguan sensorik dan ventibular; ensefalopati metaholik dapat menyebabkan asterixis - hilangnya tonus postural sesaat hila mengenai otot aksial. seperti pada uremiakhronik.
§ Gangguan serebelar menyebabkan gait ataxia yang menyebabkan seseorang mudah terjatuh akibat ketidak stabilan postural; ditambah dengan gangguan lain yang hiasanya juga dijumpai pada pasien-pasien ini seperti gangguan lain di batang otak, sumsum tulang belakang akibat proses degeneratif atau skierosis multipel.
þ KATAPLEKSI
§ Menggambarkan kejadian hilangnya tonus otot ekstremitas secara tiba-tiba; merupakan bagian dan narkolepsi yang gejala- gejalanya meliputi katapleksi, rasa mengantuk hebat di siang hari, halusinasi hipnagogik dan sleep paralysis.
§ Pada serangan katapleksi kesadaran tetap baik; dapat berupa serangan kelemahan ringan sampai kelumpuhan total yang menyebabkan pasien mendadak terjatuh dan tidak bisa berdiri sama sekali, kurang dan satu menit untuk kemudian pulih
§ berangsur-angsur.
§ Serangan katapleksi sering dicetuskan oleh suasana emosional yang hebat seperti tertawa, marah, kaget, kadang-kadangjuga oleh orgasme seksual.
§ Selama serangan, EMG tidak menunjukkan aktivitas dan H reflek atau refleks tendon tidak dapat dibangkitkan.
§ Katapleksi tanpa narkolepsi disebabkan oleh kelainan struktural, antara lain Niemann Pick, lesi hipotalamus dan glioma di batang otak.
þ GAGGUAN VESTIBULAR (KRISIS OTOLITIK)
§ Umumnya pada vertigo, pasien kehilangan keseimbangan dan terjatuh, tetapi pada penyakit Meniere bisa timbul drop attack tanpa vertigo, mungkin disebabkan stimulasi abnormal sakulus sehingga menimbulkan releks postural yang keliru keadaan ini disebut krisis otolitik Tumarkin.
§ Pasien bisa tiba-tiba seperti terlernpar ke tanah, terdorong ke salah satu jurusan; selain itu umumnya ditemukan juga gejala penyakit Meniere lain seperti tuli sensonineural,
§ tinitus dan serangan vertigo.
þ KRIPTOGENIK
§ Tanpa diketahui penyebabnya, para wanita di usia pertengahan (setelah usia 40 tahun) cenderung mudah terjatuh, biasanya ke depan di saat berjalan tanpa gejala pendahuluan
§ apapun; kesadaran tetap baik, tak ada rasa pusing ataupun gangguan keseimbangan. Para pasien yakin tidak tersandung sesuatu, tetàpi tiba-tiba tungkainya lemas: setelah itu mereka dapat bangkit sendiri dan berjalan normal kembali. Akibat sering
§ terjadi lecet, kadang-kadang sampal fraktur - anggota gerak, iga. hidung, atau bahkan trauma kepala. Penelitian pada para wanita yang mengunjungi klinik ginekologi menghasilkan insidensi sebesar 3½%, sedangkan wawancara terhadap 100 pria yang menjalani pembedahan elektif. hasilnya negatif tak ada seorangpun yang pernah
§ mengalami hal tersebut.
Macam Macam Jenis Pingsan
Pingsan Biasa
§ Biasanya sering dijumpai pada orang orang yang berdiri berbaris dibawah terik matahari atau pada orang yang pergi tanpa makan pagi terlebih dahulu atau pada orang tua yang berdiri sesudah berbaring lama di tempat tidur
§ Orang orang seperti ini yang cenderung pingsan karena anemia, leleah ,takut, dan tidak tahan melihat darah
Tindakan Pertolongan
1. Baringkan penderita di tempat teduh dan datar,kalau bisa kepala diletakkan lebih rendah
2. Buka baju bagian atas ,serta pakaian lain yang menekan leher
3. Bila penderita muntah,letakkan kepala dengan kedudukan miring agar muntahan tidak terselak masuk paru paru
4. Kompres kepalanya dengan air dingin, jika ada hembuskan asap amoniak di depan lubang hid\ungnya
Pingsan karena panas ( heat exhaustion )
§ Terjadi pada orang orang sehat yang bekerja di daerah yang sangat panas
§ Penderita mula mula merasakan jantung berdebar,mual,muntah,sakit kepala dan pingsan
Tindakan Pertolongan
1. Hampir diperlakukan seperti pada penderita pingsan biasa,
2. Bagi penderita minumkan air garam ( 0,1 % : 1 gram untuk 1 liter air )lakukan sampai penderita sadar
Pingsan karena sengatan terik
§ Keadaan lebih parah dari heat axhaustion
§ Terjadi karena bekerja di udara panas pada jangka waktu lama,sehingga kelenjar keringat menjadi lemah dan tidak mampu mengeluarkan keringat lagi, Akibatnya panas yang mengenai tubuh tidak ditahan oleh adanya penguapan keringat.
§ Gejala sengatan panas biasanya didahului oleh keringat, yang mendadak menghilang. Penderitakemudian merasa udara di sekitarnya seolah-olah mendadak menjadi sangat panas. Selain itu ia merasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegak dan tetap, mengigau, dan pingsan. Keringat tidak keluar lagi sehingga kulit menjadi kering.Suhu badan meningkat sampai 40 derajat- 41 derajat celcius. Mukanya memerah, dan pernafasannya cepat.
Tindakan pertolongan :
1. Dinginkan tubuh penderita dengan memebawanya ke tempat yang teduh, banyak angin (kalau perlu pakai kipas angin), dan kompres badannya dengan air dingin atau es.
2. Usahakan agar penderita tidak menggigil, dengan jalan memijit- mijit kaki dan tangannya.
3. Setelah suhu badannya menurun 38 derajat, hentikan penggompresan dan kirim penderita ke rumah sakit.
4. Penderita memerlukan perawatan di rumah sakit, karena penyembuhannya dapat memakan waktu lebih dari satu hari.
Pingsan pada penderita kencing manis (diabetes)
Penderia penyakit kencing manis dapat pingsan karena :
1. penggunaan insulin yang berlebihan.
2. kadar zat keton dsalam darah sangat tinggi.
Oleh karena itu sebaiknya para penderita kencing manis selalu membawa keterangan diri yang menyatakan bahwa ia menderuta penyakit itu. Dan apabila ia mendapat suntikan insulin, perlu pula di sebutkan dosis dan jenis insulin yang di berikan. Sehingga apabila pingsan di jalan, para penolong dapat segera menduga sebabnya.
Gejala – gejala:
Pingsan karena:
- kelebihan zat keton
nampak sangat sakit, kulit kering dan kemerahan. Merasa haus, tidak merasa lapar, nafas bau aseton, dan nafas dalam dan cepat.
- Kelebihan insulin
Nampak lemah, lembab dan pucat. Tidak haus dan sangat lapar. Biasanya nafas tidak bau aseton. Pernafasannya biasa saja.
Tindakan pertolongan.
- Pada pingsan karena kelebihan insulin, penderita di tolong seperti halnya pada pingsan biasa.
- Pada pingsan karena kelebihan zat keton, penderita harus segera di bawa ke rumah sakit, sambil di selimuti badannya.
Pingsan karena keracunan
§ Pertolongan terhadap keracunan yang di timbulkan oleh zat apapun haruslah di persiapkan dengan sebaik – baiknya. Pertolongan yang keliru atau yang secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru.
Tindakan – tindakan pokok yang penting ialah:
- Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya. Pertolongan selanjutnya akan tergantung pada jenis racun yang mengenainya.
- Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan
- Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan berikan dengan cara lainnya.
- Apabila racun tidak dapat di kenali, sementara berikan norit (atau larutan arang batok kelapa di dalam air), putih telur, susu, dan air sebanyak-banyaknya.
Pingsan karena mabuk miras
Bahaya:
§ Buta mendadak. Kematian terjadi karena kelumpuhan pernafasan.
§ Tindakan pertolongan:
§ Usahakan agar muntah,
§ Pembilasan lam,bung dengan larutan soda kue (1 sendok teh dalam segelas air), setiap 1 jam
§ Kopi pekat di minumkan atau dimasukan lewat dubur.
§ Pernafasan buatan dan selimuti tubuh penderita
§ Pingsan karena pendarahan otak.
§ Biasa terjadi pada penderita hipertensi. Gejala datang secara mendadak, merasa sakit kepala, mual, kadang – kadang muntah dan pingsan. Setelah sadar akan mengalami gangguan pada beberapa bagian tubuhnya, misalnya sulit bicara, kelumpuhan separuh badan.
Tindakan pertolongan:
Penderita harus segera di kirim ke rumah sakit. Apabila masih sadar, dapat di beri aspirin untuk mengurangi rasa sakit kepalanya.
Pingsan kareana kesedihan.
Kesedihan yang mendalam dapat mengakibatkan orang yang labil emosinya menjadi pingsan.
Tindakan pertolongan:
Seperti pada pingsan biasa.
Pingsan karena cidera di kepala.
Tanda – tanda:
Penderita pingsan karena kepalanya terbentur keras. Setelah sadar, ia lupa akan peristiwa yang terjadi sebelum kecelakaan.
Tindakan pertolongan:
Bersihkan mulut dan saluran pernafasan dari kotoran, lendir, muntahan. Baringkan penderita dengan kepala menghadap ke samping untuk memudahkan aliran zat yang di muntahkan. Penderita tidak boleh terlalu sering di angkat. Hentikan perdarahannya bila ada. Kirim penderita ke rumah sakit.
Pingsan karena tidak tahan obat suntik.
Tindakan pertolongan:
Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, terkecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala. Tariklah lidah penderita keluar, dan bersihkan mulut dan hidungnya dari sumbatan. Selimuti tubuhnya, hentikan pendarahannya bila ada. Apabila ada tulang yang patah, pasanglah bidai sebelum penderita diusung ke rumah sakit.
Pingsan karena kesakitan.
Apabila tidak ada tanda – tanda terjadi shock di tolong seperti pada pingsan biasa.
Untuk mengurangi rasa sakit, kalau perlu dapat di beri obat pelawan sakit.
Pingsan karena pendarahan.
Orang dapat pingsan setelah mengalami pendarahan. Karena ia tidak tahan melihat darah, atau karena terjadi shock.
Apabila tidak ada tanda shock, dapat di tolong dengan tindakan pada pingsan biasa. Jangan lupa untuk menghentikan perdarahannya.
Pingsan karena serangan jantung.
Denyut jantung dapat terhenti mendadak pada beberapa kecelakaan misalnya: tersambar petir, terkena arus listrik, tenggelam, tercekik, serangan jantung dan sebagainya.
Teknik pemijitan jantung.
Pertolongan dilakukan oleh 2 orang. Yang satu melakukan pemijitan jantung, dan yang lain melakukan pernafasan buatan.,
- Baringkan korban terlentang di atas lantai atau alas yang keras. Dorong kepalanya menengadah agar mempermudah jalannya nafas.
- Jongkok atau berdirilah di samping penderita, dekat dengan dadanya. Carilah ujung tulang dada korban.
- Letakan pangkal telapak tangan anda di atas tulang dada, dekat ke ujung bawahnya. Kemudian letakan pangkal telapak tangan anda yang satu lagi di atas tangan yang pertama kali.
- Tekanlah tulang dada korban tegal lurus ke bawah, sejauh kira-kira 3 cm. Lalu kendorkan lagi, ulangi dengan kecepatan 60-80 kali/menit.
- Pijitlah jantung korban selama 30 detik dan kemudian dengan cepat lakukanlah pernafasan buatan dari mulut ke mulut sebanyak 3-4 kali hembusan.
- Setiap 3 menit periksalah apakah penderita sudah mulai ”hidup kembali” atau belum. Bila usaha anda berhasil, manik mata (pupil) korban akan menciut, pernafasannya mulai berfungsi, dan nadinya teraba kembali.
- Apabila setelah pertolongan dilakukan selama 30 menit berturut-turut korban belum ”hidup kembali”, langkah selanjutnya tutup korban dengan kain kafan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar